RSS

Musik…seolah-seolah kata ini begitu akrab dengan kita. Dengan mendengar kata musik seolah-olah hati kita sudah terasa terhibur.Mengapa tidak? karena musik itu bisa menghibur dan kita bisa membayangkan sendiri bahwa musik itu pelajaran yang begitu mudah. Tentunya tidaksemua orang mengenal musik walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Saat kita sedih atau bahagia kita sering tanpa sadar mengungkapkannya melalui musik, sebagai contoh ada lagu yang bernuansa sedih dan gembira. Untuk hanya sekedar menikmatinya terlihat begitu mudah. Tapi bagaimana apabila kita mengajarkan musik pada anak-anak usia SD, ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Di dalam pembelajaran musik di SD merupakan bagian dari mata pelajaran SBK. Karena tidak semua SD mengkhususkan pembelajaran musik saja. Untuk materi musik masih kurang dan belum secara optimal diajarkan. Belum tentu guru yang mengajarkan sudah benar-benar bisa mengajar musik. Padahal kalau pelajaran musik itu sangat erat kaitannya dengan bermain alat musik dan menyanyikan lagu secara tepat. Untuk SD yang belum ada fasilitas alat musik begitu sulit untuk mengembangkannya.
Sebagai seorang guru tentunya tidak semua orang mempunyai pengetahuan yang sama terhadap musik, banyak sekali hal yang masih harus dipaelajari dalam belajar musik. Pembelajaran yang mudah dan menyenangkan dalam musik disajikan dengan menggunakan lagu model. Akan tetapi tidak semua lagu dapat digunakan sebagai lagu model, terutama lagu model untuk anak sekolah dasar. Lagu model tentunya harus memenuhi persyaratan, antara lain :
1. Disukai Anak
Sesuatu yang disukai tentu akan didekati, ingin dimiliki, dan dipertahankan. Untuk mendorong anak mau mempelajari musik, khususnya aspek teoritis dari lagu, maka dapat memanfaatkan apa yang disukai anak, yaitu lagu-lagu yang menjadi kesukaan anak.
2. Disukai Guru
Guru merupakan komponen pembelajaran musik, tentunya sebagai penyelenggara diharapkan guru meyukai lagu model tersebut dan tentunya mampu menyanyikannya secara baik, sebab contoh guru menjadi model pembelajaran tersendiri yang dapat juga menimbulkan image anak terhadap guru. Guru harus mau mempelajari lagu jika lagu tersebut dipilih anak dan guru juga harus mempelajari dan menganalisis unsur musik apa yang dapat diajarkan dari lagu model tersebut.
3. Mengandung Kajian Yang Dipelajari
Sebagaimana diuraikan di atas, kesulitan mempelajari lagu dari aspek teorotis dijembatani melalui lagu model,untuk itu lagu model tentunya harus mengandung unsur musik yang akan dipelajari. Sehingga guru harus menganalisis secara cermat unsur-unsur musik utama yang terdapat dalam lagu model. Mengingat unsur musik yang beragam dan tidak semua unsur terdapat dalam sebuah lagu, maka lagu model tidak cukup hanya satu, sebab disamping tidak mengandung seluruh unsur musik tentunya jika hanya menggunakan satu lagu akan membosankan. Guru perlu mengidentifikasi lagu pilihan anak sesuai unsur musik utama, misalnya : lagu model yang memiliki birama biner sederhana dan susun, berbirama ternair sederhana dan susun, lagu berbentuk tunggal, biner, dan ternair, dan lagu-lagu memiliki pola irama rata,tak rata, sinkop, gantung, dan sebagainya.
4. Sesuai Tingkat Perkembangan dan Kecakapan Anak
Lagu model harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan kecakapan anak. Kesesuaian dengan perkembangan artinya, anak yang usia sekolah dasar merupakan usia kritis dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Lingkungan memiliki peran yang sentral dalam menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan anak. Sehubungan dengan hal tersebut lagu model dapat diambil dari lagu-lagu yang terbiasa mereka dengar dan nyanyikan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya secara selektif sesuai dengan kriteria persyaratan. Kesesuaian dengan kecakapan dimaksudkan berkenaan dengan kandungan unsur irama dan melodi lagu. Misalnya : lagu ”Tasku Yang Baru” sesuai untuk kelas I tetapi terlalu sederhana untuk kelas V dan VI untuk vokal tetapi masih selaras untuk latihan instrumental. Lagu-lagu dengan register kurang dari 5 nada sesuai untuk kelas bawah dan lebih dari 5 nada sesuai untuk kelas atas. Lagu dengan pola irama rata sesuai untuk kelas bawah, sedangkan lagu dengan pola irama tidak rata, sinkop, dan gantung lebih sesuai untuk kelas-kelas atas.


Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/30/pembelajaran-musik-untuk-anak-sd/


 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar