A.Membaca dan Menulis
Membaca merupakan proses penambahan
informasi yang didapatkan dari sumber berbagai tulisan, membaca tidak dapat
dilakukan jika tulisan tidak ada, membaca hanya akan menjadi pengetahuan yang
tesimpan jika tidak dituliskan dalam tulisan dan sebaliknya menulis hanya akan
menjadi bacaan yang tiada berisi jika tidak diimbangi dengan pengetahuan yang
luas. Maka dari itu, menulis dan membaca merupakan suatu kesatuan yang sangat
penting dilakukan hingga penulis menyatukan membaca dan menulis dalam satu
point. Berikut beberapa alasan mengapa membaca dan menulis sangat penting:
1.
Membaca buku mengubah dunia
1.1 Sejarah
dimulai dari penemuan tulisan
Para ahli
sejarah sepakat bahwa sejarah dimulai sejak ditemukannya tulisan yang ditandai
dengan meningkatnya pengetahuan manusia dengan pesat, sebagaimana yang telah
kita ketahui bahwa zaman sebelum ditemukannya tulisan disebut zaman pra sejarah
yang masih identik dengan keprimitifan. Peristiwa penciptaan system tulisan
menduduki urutan pertama dari 100 peristiwa yang paling berpengaruh terhadap
sejarah dunia, seperti yang ditulis dalam 100 event that shaped world history,
karya Bill Yenne (2005).Dalam buku A history of god:The 4.000 Years Quest of
Judaism,Christianity and Islam karya Amstrong, terungkap bahwa sejarah
pemahaman manusia tentang tuhan berawal dari firman yang berwujud jadi kitab
suci.Demikian pela pendapat Dryden dan Voss dalam buku The learning Revolution
berkesimpulan bahwa komunikasi tulisan sebagai satu tonggak sejarah manusia
(Quick Reading:melejitkan DNA membaca:2008).
1.2 Agama
dimulai dari tulisan
Hampir
setiap agama mempunyai buku suci yang berguna sebagai petunjuk bagi penganut
agama masing-masing, Kitab Suci dalam setiap agama merupakan harta yang paling
berharga agar bisa mencapai kebahagiaan yang abadi bahkan jika ada yang
mengganti satu redaksi saja yang terdapat dalam kitab suci maka penganut agama
tersebut akan marah, hal ini yang membuktikan bahwa kitab suci merupakan benda
yang benar-benar dihormati oleh para penganut agama tersebut.Dalam kitab suci
berisi tulisan-tulisan yang mempunyai makna dan aturan sebagai pedoman hidup
manusia, bisa dibayangkan jika tidak ada tulisan yang dapat mewakili makna dan
aturan yang dapat mengatur seluruh kehidupan manusia maka jelas para penganut
agamapun akan kebingungan dalam mengarungi kehidupan yang bertujuan kebahagiaan
yang abadi. Maka dari itu, tulisan benar-benar penting bagi agama yang
mempunyai kitab suci sebagai pedoman hidup manusia.
1.3
Kemajuan dimulai dari ditemukannya kertas pengganti kulit
hewan sebagai media tulisan
Kertas
merupakan benda yang sangat sentral dalam kemajuan peradaban manusia hingga
berbagai penemuanpun ditemukan melalui kertas yang dijadikan media penyimpanan
ide para penemu, tanpa disadari kertas merupakan media yang setia dalam setiap
kegiatan intelektual, hal ini pula yang menjadikan manusia lebih mudah dalam
melaksanakan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para peneliti.
2.
membaca sebagai hal utama tetapi tidak mendesak
Dalam kegiatan manusia terdapat 4
kuadran yang seringkali dijadikan pertimbangan manusia sebagai dasar
kepentingak beraktifitas., yaitu:
• Kegiatan penting mendesak
• Kegiatan penting tidak mendesak
• Kegiatan tidak penting mendesak
• Kegiatan tidak penting tidak mendesak
Membaca berada pada point kedua yaitu kegiatan
penting dan tidak mendesak, hal ini pula yang menyebabkan membaca sebagai hal
yang jarang dilakukan oleh masyarakat kita terutama pendidik yang cenderung
malas terhadap membaca, membaca bisa berada pada point yang pertama ketika
membaca dibutuhkan dalam suatu kegiatan contohnya seperti Ujian, Ulangan dan
lain-lain.
3.
manusia berliterasi adalah orang yang berfikir
Membaca merupakan kegiatan yang
memerlukan fikiran yang keras mengingat membaca adalah kegiatan berfikir,
setiap kemampuan harus di asah agar lebih tajam dan lebih hebat lagi begitupun
fikiran, jika fikiran tidak di asah maka kemampuan fikiran lambat laun akan
berkurang.Membaca merupakan salah satu cara mengasah fikiran untuk berkembang
karena terpakainya kemampuan fikiran ketika proses membaca berlangsung.
4.
membaca buku untuk pengembangan kepribadian
Ketika membaca buku yang memotivasi
maka pembaca seakan-akan mempunyai motivasi dalam menjalankan kehidupan, ketika
seseorang membaca tentang bku-buku agama maka secara tidak langsung orang
tersebut terdorong menjadi manusia yang religious, begitu pula jika seseorang
membaca buku yang berbau porno maka dalam pikirannya hanya berimajinasi tentang
sex dan begitupun seterusnya, mambaca sanggup merubah hidup seseorang secara
tidak langsung dengan ajakan-ajakan atau pengetahuan baru yang didapat dalam
buku yang dibaca, seorang pendidik lebih baik membaca buku tentang pendidikan
agar lebih peka terhadap situasi pendidikan yang sedang terjadi di Indonesia,
hal ini pula yang dapat menjadikan seorang pendidik mencintai pekerjaannya
terutama jika bacaan yang sering dibaca adalah tentang situasi Pendidikan yang
sedang kacau di Negara Indonesia.
B.Diskusi
`Diskusi
ini Bisa berupa seminar, diskusi panel, dan
diskusi sederhana Diskusi sangat
penting ketika seseorang tidak mengenyam lagi pendidikan formal mengingat
pendidikan secara luas adalah proses mengetahui sepanjang hayat maka diskusi
dapat dijadikan media pembelajaran diri.Berikut point pentingnya diskusi:
1. Penting untuk
bertukar informasi
Manusia adalah mahluk berfikir dan berisi informasi,
akan tetapi tidak semua informasi dimiliki seseorang begitupun dengan
keterampilan dalam berbagai aspek, diskusi merupakan salah satu media untuk
bertukar informasi berbagai hal dalam kehidupan termasuk pendidikan, jika saja
semua pendidik sering berdiskusi maka kemampuan dalam mengajar akan lebih
meningkat lagi dan merata.
2. Penting untuk
menambah skill dalam pendidikan
Sperti yang telah disebutkan dalam point di atas
bahwa diskusi merupakan media untuk bertukar informasi, maka ketika informasi
itu menyangkut bagaimana metode yang bagus dalam pendidikan atau beberapa
informasi yang bersangkutan dengan keprofesionalitasan guru maka skill
pendidikpun secara tidak langsung akan bertambah tentunya jika dipraktekan
dalam pembelajaran.
3. Peran PGRI
sebagai sarana berdiskusi
PGRI
sebagai organisasi formal yang mewadahi semua aspirasi guru mempunyai tugas dan
wewenang menjadi media dalam upaya meningkatkan keprofesionalitasan
guru.Begitupun dengan diskusi, PGRI harus menjadi media diskusi yang mewadahi
semua guru di seluruh Indonesia, Indonesia merupakan Negara yang sangat luas
tidak mungkin semua pendidik di Indonesia dapat berdiskusi jika tidak ada media
yang membantu mereka berdiskusi, akan tetapi PGRI pada saat ini mengalami
pergeseran tugas yang seringkali di manfaatkan oleh politik praktis terutama
dalam PEMILU untuk mendukung salah satu pasangan calon.Inilah yang harus kira
benahi agar pendidikan kita tidak tergerus oleh pedidikan Negara lain.
C.Latihan
1. Mencoba teori
yang sesuai dengan keadaan lingkungan
Dalam perkuliahan yang khusus untuk pengembangan
calon guru banyak ditemukan metode-metode pembelajaran yang digunakan di
berbagai waktu dan tempat yang berbeda, kita dituntut untuk mengetahui apa
kekurangan dan kelebihan yang dimiliki masing-masing metode tersebut dan tidak
menggunakannya jika bertentangan dengan nilai yang tekandung dalam masyarakat,
impllikasinya terhadap peserta didik pemilihan metode ini benar-benar harus
tepat dan baik akan tetapi peserta didik bukanlah kelinci percobaan untuk
penggunaan metode baru, diperlukan latihan terlebih dahulu agar cara penggunaan
metode ini berjalan dengan baik sehingga ketika dipersembahkan untuk peserta
didik metode yang dipakai adalah metode yang telah teruji dan efektif untuk
menunjang pembelajaran.
2. Latihan
sebagai penentu kesuksesan praktek pendidikan
Latihan adalah sarana untuk meningkatkan
keteramilan, begitupun dengan seorang guru, metode yang seringkali dilaksanakan
oleh pendidik gagal karena kurangnya skill atau jam terbang pendidik dalam
menggunakan metode tersebut.Jelaslah latihan sangat diperlukan untuk menambah
kepercayaan diri pendidik dalam melaksanakan suatu metode pembelajaran sehingga
pembelajaranpun dapat sukses dan berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
3. Dampak malas
latihan adalah malas membimbing
Jika
latihan saja sudah malas-malasan apalagi ketika praktek pembelajaran diakukan,
salah satu sifat yang seringkali dimiliki oleh manusia adalah tidak adanya
motivasi jika tidak mempunyai keahlian dan keinginan.begitupun dengan meteode
Metode pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang harus dikuasai oleh pendidik
yang mempunyai tugas membuat manusia seutuhnya, jika metode pembelajaran tidak
dikuasai oleh pendidik maka tugas seorang pendidik akan sulit
dilaksanakan.Malas dalam latihan mengajar maupun latihan menambah skill
kependidikan akan mengakibatkan statisnya seorang pendidik sehingga ketika
melihat pendidikan yang lebih maju maka pendidik tersebut tidak akan ikut andil
menopang lajunya pertumbuhan pendidikan mengingat dirinya tidak mempunyai
kemampuan untuk hal itu, implikasinya pendidik seperti itu akan megalami
kemalasan dalam melaksanakan pembelajaran dan terkesan asal-asalan.
D.Evaluatif
Evaluasi menjadi kegiatan yang sangat penting bagi
pendidik karena evaluasi memberi masukan
untuk perencanaan program, memberi masukan untuk keputusan tentang keputusan, perluasan dan penghentian program,
memberi masukan untuk keputusan tentang modifikasi program, memperoleh informasi tentang pendukung dan penghambat (Super
teacher:2008)
Menurut Gagne dan Berliner (Psikologi
Kependidikan:2005) guru mempunyai tugas merencanakan,melaksanakan dan
mengevaluasi program sebagai upaya meningkatkan pendidikan, evaluasi menjadi
penting karena merupakan tolak ukur bagi berhasil atau tidaknya pembelajaran
dilakukan sehingga dapat diketahui apa saja kekurangan yang harus diperbaiki
oleh pendidik untuk memberikan pembelajaran yang maksimal kepada peserta didik.
Sumber:
Sumber:
Hamijaya, Nunu A.DKK.2008.Quick Reading Melejitkan DNA Membaca.Bandung:Simbiosa
Rekatama Media
Rahmat, Abdul.2009.Super Teacher.Bandung: MQS Publishing
Rahmat, Abdul.2009.Super Teacher.Bandung: MQS Publishing